CoE Digital Manufacturing ( CAD-CAM )

 

Latar Belakang Pendirian Center of Excellence Digital Manufacturing

Center of Excellence Digital Manufacturing didirikan untuk menjawab kebutuhan ahli Manufacture yang diperlukan pada banyak industri manufactur yang membuat desain dan analisis proses pembuatan produksiDigital manufacturing  mengacu pada penggunaan teknologi digital, data, dan sistem berbasis komputer di seluruh proses manufaktur untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan efektivitas operasional secara keseluruhan. Hal ini melibatkan integrasi berbagai alat dan teknologi digital untuk menyederhanakan dan meningkatkan berbagai tahapan siklus hidup manufaktur, mulai dari desain produk dan pembuatan prototipe hingga produksi, kontrol kualitas, dan pemeliharaan.

Indikatornya antara lain  terlaksananya pembentukan kurikulum bersama DUDI, seperti PT CNC Controller Indonesia. Pembelajaran bersama praktisi dari DUDI, kerjasama dengan DUDI untuk pemagangan, Kerjasama untuk persiapan perekrutan, alumni yang segera mendapatkan pekerjaan pertamanya. Pembelajaran dengan DUDI, dilaksanakan baik. Pembelajaran diselenggarakan disinergikan dengan Praktisi Mengajar DIKTI, sehingga dengan investasi semampunya mampu memberikan hasil maksimal.

Komponen utama manufaktur digital meliputi:

Digital Design and Prototyping (Desain Digital dan Pembuatan Prototipe): Penggunaan perangkat lunak desain berbantuan komputer Computer Aided Design (CAD) yang dikombinasikan dengan Computer Aided Manufacturing (CAM) CAD-CAM memungkinkan para insinyur dan desainer membuat model produk digital yang terperinci. Prototipe virtual memungkinkan pengujian dan penyempurnaan sebelum prototipe fisik diproduksi menggunakan Computer Numerical Control (CNC).

Simulation and Modeling (Simulasi dan Pemodelan): Manufaktur digital melibatkan penggunaan alat simulasi dan pemodelan untuk menganalisis dan mengoptimalkan berbagai aspek proses manufaktur, seperti aliran produksi, penggunaan material, dan kinerja peralatan.

Additive Manufacturing (3D Printing) (Manufaktur Aditif): Teknologi manufaktur aditif, seperti pencetakan 3D, memungkinkan pembuatan komponen yang kompleks dan dapat disesuaikan lapis demi lapis. Hal ini dapat mengurangi limbah, pembuatan prototipe lebih cepat, dan kemampuan untuk menghasilkan desain rumit yang mungkin menantang dengan metode manufaktur tradisional.

Internet of Things (IoT): Integrasi perangkat IoT memungkinkan produsen mengumpulkan data real-time dari mesin dan peralatan di lantai pabrik. Data ini dapat digunakan untuk pemeliharaan prediktif, optimalisasi proses, dan pemantauan kinerja secara keseluruhan.

Big Data dan Analisis: Manufaktur digital memanfaatkan analisis data besar untuk memproses dan menganalisis kumpulan data besar yang dihasilkan selama proses produksi. Hal ini membantu dalam mengidentifikasi pola, tren, dan peluang untuk perbaikan.

Automation and Robotics (Otomasi dan Robotika): Manufaktur digital sering kali melibatkan penggunaan otomatisasi dan robotika tingkat lanjut untuk tugas-tugas seperti perakitan, pengemasan, dan penanganan material. Teknologi ini dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi kesalahan, dan meningkatkan kecepatan produksi.

Cloud Computing: Solusi berbasis cloud memfasilitasi kolaborasi, penyimpanan data, dan akses ke sumber daya komputasi. Hal ini sangat berguna untuk berbagi file desain, data simulasi, dan informasi lainnya di seluruh lingkungan manufaktur terdistribusi.

Cyber-Physical Systems (Sistem Cyber-Fisik): Integrasi teknologi digital dengan sistem manufaktur fisik menciptakan sistem cyber-fisik. Sistem ini memungkinkan komunikasi dan koordinasi antara komponen digital dan fisik, sehingga menghasilkan proses manufaktur yang lebih adaptif dan responsif.

Manufaktur digital dipandang sebagai pendorong utama Industri 4.0, revolusi industri keempat, yang bertujuan untuk menciptakan ekosistem manufaktur yang cerdas, terhubung, dan sangat efisien. Secara keseluruhan, tujuan manufaktur digital adalah untuk meningkatkan daya saing, mengurangi waktu pemasaran, dan meningkatkan kualitas produk secara keseluruhan.

Tujuan

Program kelas Profesional Digital Manufacturing ini didirikan dengan tujuan akhir tercapainya kompetensi mahasiswa di bidang digital manufacturing, dimana kelas ini mendekatkan kompetensi mahasiswa dengan kebutuhan industri, sehingga dengan berdirinya COE dengan disertai proyek simulasi dari industri dapat meningkatkan keterserapan lulusan (IKU1) dengan menyediakan sumber daya manusia yang siap pakai melalui program link and match bekerjasama dengan pakar/ahli/praktisi industri. Sehingga memenuhi tujuan ketercapaian pembelajaran yang dipandu langsung oleh praktisi/praktisi mengajar dikampus (IKU 4). Serta terpenuhinya (IKU 6) yaitu adanya kerjasama erat Prodi Teknik Mesin dengan Mitra Industri.

Output dan Outcome

Output dari CoE Digital manufacturing ini adalah tercapainya kompetensi mahasiswa yang meliputi Digital Design and Prototyping, Simulation and Modeling, Additive Manufacturing (3D Printing), Internet of Things (IoT), Big Data dan Analisis, Automation and Robotics, Cyber-Physical Systems.

Outcome dari kelas Project Simulation adalah dapat meningkatkan keterserapan lulusan. Dengan adanya kelas unggulan CoE ini juga dapat memberi warna/niche prodi sekaligus meningkatkan rekognisi Prodi Teknik Mesin di level nasional dan internasional.