Rabu (22/4) Pada saat derajat kaum perempuan Indonesia belum disejajarkan dibandingkan kaum pria. Maka dari itulah Kartini tergerak karena tidak nyaman dengan kondisi tersebut. Begitu juga dengan kartini – kartini Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Malang. Menamakan srikandi Teknik Mesin di setiap even/pergelaran untuk mendobrak stereotip itu. Untuk menunjukkan eksistensinya srikandi Teknik mesin yang dikomandani ibu Iis Siti Aisyah, ST., MT., Ph.D dan ibu Dini Kurniawati, ST.,MT. meningisiasi acara intermezo bertemakan Women in Engineering yang sekaligus memperingati even penting hari Kartini. Acara yang diselenggarakan pada tanggal 21 April 2020 menghadirkan pempicara : Ester Gayatri Saleh, Chief Test Pilot PT. Dirgantara Indonesia, Imelda Mayasari Uriyono, Factory Manager Multinational Company di Vietnam dan Iis Siti Aisyah sendiri. Ketiga pemateri berbincang santai pada peserta yang diikuti oleh 100 peserta dari kalangan srikandi Teknik, masyarakat umum dan calon mahasiswa yang semua pesertanya adalah perempuan.
Pembicaraan dimulai dari awal mula para srikandi tersebut terjun ke bidang Teknik, yang notabene sebagian besar didominasi oleh para pria. Pembicaraan yang berlangsung santai ini berlangsung selama 1,5 jam. Banyak membahas bagaimana menjadi seorang perempuan yang tidak lupa akan fitrahnya dalam membersamai keluarga sekaligus bekerja untuk membuat diri menjadi lebih berdaya dan bermanfaat bagi orang lain. Banyak insight yang dapat diambil dari pembicaraan dengan ketiga srikandi ini. Bahwa saat ini keberadaan perempuan di industry juga menjadi perhitungan karena soft skill yang dimiliki oleh para srikandi tersebut. Selanjutnya Imelda menjelaskan untuk meningkat kualitas diri di bidang teknik utamanya untuk perempuan sebagai fungsi sebagai profesional ada 2 yaitu fungsional skill yang mengarah keteknikan yang harus belajar harus master di bidangnya dan personal/soft skill mengarah ke komudikasi dan leadership skill.
Pembicaran ketiga pemateri berbagi cerita mereka hingga dapat meraih sukses dalam karir dan menjadi pemimpin yang inspiratif karena persoalan yang dihadapi perempuan Indonesia berbeda-beda di setiap daerah dan juga di setiap level kegiatan. Secarah terpisah Imelda Mayasari menyakini bahwa perempuan memiliki peran segitiga tidak sama sisi. Di satu sisi, perempuan harus berperan sebagai seorang karyawan di tempat dia bekerja, sebagai ibu yang harus mengasuh anak-anaknya dan seorang istri yang harus mendampingi suami. Sisi dari segitiga itu bisa berbeda-beda panjangnya tergantung prioritas yang sedang dihadapi. Jadi kita harus bisa memainkan peran yang sangat baik untuk ketiga peran tersebut.
Pertanyaan – pertanyaan yang terkait pengakuan perempuan di dunia kerja juga banyak disampaikan peserta kepada para pembicara. Terutama bagaimana menjadi wanita yang kuat, tangguh, namun tetap memahami fitrah yang menempel padanya. Dan di akhir perbincangan para srikandi ini sepakat untuk sama – sama memotivasi peserta untuk selalu menambah kapasitas diri sebagai seorang perempuan, Ibu bagi anak – anak, Istri dari seorang suami, dan berkarya di jalur yang telah dipilih sehingga selalu dapat bermanfaat bagi masyarakat
Senada dengan pempicaran di atas menunjukkan bahwa perempuan bisa dan sudah dibuktikan oleh srikandi Teknik mesin UMM pada ajang Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) 2018 di Universitas Negeri Padang beberapa waktu lalu, Mobil urban concept Tim Srikandi UMM berhasil memenangi penghargaan dengan kategori desain dan estetika terbaik. Tim Srikandi dengan kendaraan Hrusangkali Evo 01 yang turun di kelas Motor Pembakaran Dalam (MPD) Gasoline, sejak awal sudah jadi pusat perhatian peserta dan tim juri.