Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Inovasi Alat Energi Terbarukan

Rabu, 14 Desember 2011 10:07 WIB   Teknik Mesin

Uji coba turbin angin helix di Pasir Putih, Situbondo.

Seiring dengan tuntutan atas kebutuhan listrik yang terus meningkat, para peneliti maupun inovator mulai bersaing untuk menciptakan teknologi baru. Baik itu berupa pengembangan (inovasi) alat maupun temuan karya baru. Demikian yang dilakukan oleh mahasiswa angkatan 2007 Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Malang.

Dengan bantuan Bapak Trihono Sewoyo salah satu dosen di Teknik Mesin UMM, mereka menginovasi Turbin Angin vertikal sebagai upaya pemenuhan pasokan listrik di Indonesia. Berawal dari berita Penunggakan tagihan listrik oleh PEMDA yang cukup sering muncul di media cetak, civitas akademik UMM mulai tertarik untuk dapat mengkonversi listrik melalui sumber energi terbarukan. Namun yang menjadi hambatan utama untuk menghasilkan listrik dengan energi terbarukan adalah kontinuitas supply energi. Energi angin maupun surya tidak selalu tersedia sepanjang tahun.

Banyak hal yang menjadi petimbangan atas pengembangan alat tersebut. Mengingat tunggakan listrik sebagian besar  adalah dari beban lampu penerangan jalan, maka pengembangan inovasi alat ini diperuntukkan bagi daerah pemukiman maupun lampu penerangan jalan. Tentunya angin di daerah tersebut bersifat turbulen (aliran acak dan memiliki kecepatan beragam). Hal ini tidak memungkinkan untuk menggunakan turbin angin Horizontal pada lokasi tersebut. Sebagai alternatif tim pengembang alat menggunakan turbin angin sumbu vertikal jenis helix maupun involute.

Alat yang sudah menjadi perhatian sejak tahun 2007 yang lalu ini, memiliki keutamaan tersendiri. Selain tahan terhadap turbulensi, kedua jenis turbin juga mampu bertahan pada angin berkecepatan tinggi. Hal ini telah dibuktikan melalui uji coba yang dilakukan di beberapa daerah, salah satunya di Pasirputih, Situbondo. Turbin yang telah terpasang terbukti cukup tahan terhadap angin berkecepatan tinggi sehingga sesuai dengan kondisi di Indonesia yang pada saat-saat tertentu sering terjadi puting beliung di berbagai daerah. Hingga saat ini uji coba terhadap teknologi tersebut masih terus dilakukan, sebagai upaya untuk penyempurnaan kedepannya.(DNA/TUK/UYA)
 

Shared: