Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) telah membuka Center of Excellence Construction & Vehicle Simulation (CVS) dalam upaya untuk menghasilkan sumber daya manusia yang cakap di bidang riset industri dan simulasi struktur. Langkah ini sejalan dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang digarap oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek-Dikti).
Hampir seluruh industri desain dan manufaktur memiliki kebutuhan akan analisis konstruksi untuk menguji kekuatan material terhadap pembebanan. Demikian pula, industri otomotif memerlukan analisis dinamik eksplisit dan dinamika multibody sebagai sertifikasi keamanan penumpang. Oleh karena itu, peluang kerja di bidang ini sangatlah luas. CoE ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan industri konstruksi dan otomotif, terutama dalam bidang analisis teknik kendaraan dan rigging pada konstruksi. Para peserta dapat mempelajari analisis statik, simulasi tabrak, dan analisis dinamik melalui program ini.
CoE ini baru saja berdiri pada semester ini dan telah menjalin kerja sama dengan berbagai dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Beberapa mitra yang telah bekerja sama antara lain PT Industri Kereta Api (INKA), PT Petrosea, PT Tiga Pilar Energi, PT INKA Multi Solusi (IMS) , PT Vela Prima Nusantara, dan PT Dirgantara Indonesia.
Terobosan ini telah mendapatkan respon positif dari industri dan mahasiswa. Hingga saat ini, telah ada tujuh kelas intensif yang ditawarkan, seperti dinamika kendaraan, kelaikan tabrak, rekayasa berbantuan komputer, analisis struktur, metode elemen hingga, pneumatik hidrolik, dan sistem perkeretaapian. Yang menarik, pengajar dalam program ini bukan hanya dosen, tetapi juga praktisi langsung dari industri.
Praktisi mitra DUDI di CVS tersebut turut berperan aktif dalam mendukung pendidikan melalui pengajaran yang mengikuti kurikulum yang diperkaya melalui program pemerintah Praktisi Mengajar. Mereka adalah tenaga pengajar yang berdedikasi untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada mahasiswa, dengan mengintegrasikan aspek-aspek praktis dan pengalaman langsung dari dunia kerja ke dalam kurikulum. Dengan keterlibatan praktisi dalam pengajaran, mahasiswa mendapatkan manfaat berupa wawasan praktis yang relevan dengan kebutuhan industri, sehingga mereka siap menghadapi tantangan dunia kerja dengan lebih percaya diri dan kompeten.
Langkah ini merupakan percepatan bagi mahasiswa dalam memperluas pengetahuan mereka sebelum terjun ke lapangan. Setelah mengikuti materi, mahasiswa juga memiliki kesempatan untuk magang di industri mitra melalui program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) atau magang secara mandiri.
Berkat beragam materi dan pengetahuan yang disampaikan langsung oleh praktisi, mahasiswa memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan industri. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan daya serap lulusan di perusahaan-perusahaan dan memperkuat kolaborasi antara dunia pendidikan dan industri.